KENAPA KITA HARUS MENGALAH PADA BUS DAN TRUK BESAR

Dari Twitter Angga – 17 Jun 2018

Daripada mengorbankan nyawa seluruh penumpang bus, lebih baik nyawa 1 atau 2 orang pengendara motor yang hilang.

Kalimat di atas adalah berasal dari supir bus antar kota antar propinsi. Dari kalimat itu, mestinya pengendara motor mengerti betapa rapuhnya posisi mereka di jalan raya, terutama jika berada di depan, di belakang, maupun di samping bus/truk.

Jadi jika misalnya Anda sedang naik motor di jalan raya, mengalahlah pada bus/truk besar. Ini demi kepentingan nyawa Anda sendiri. Jika truk/bus tersebut sibuk mengklakson Anda untuk minggir, maka berusalah rendah hati & sabar. Jangan dimasukkan ke hati mengenai klakson bertubi-tubi dan keras tersebut.

Jangan baper … !!!

INILAH HAL-HAL yang WAJIB DIKETAHUI OLEH PEMOTOR MAUPUN PENGENDARA MOBIL DI JALAN RAYA JIKA BERHADAPAN DENGAN BUS MAUPUN TRUK.

Kita harus menanamkan konsep begini: Truk yang biasanya mengangkut hasil bumi, sayur-sayuran, bahan bangunan, kontainer dsb, sangat berjasa bagi perekonomian. Mereka memiliki kepentingan yang cukup besar.

Konsep lain: Bus membawa penumpang banyak, antara 24 hingga 80 orang, dengan demikian kepentingannya jauh lebih besar daripada 1 atau 2 pemotor.

Supir truk trailer bisa saja mengerem mendadak jika ada pemotor yang jatuh di depannya. Tapi jika dia melakukan itu, bagian belakang atau muatannya akan tidak stabil, lari ke kanan/kiri. Jika ada banyak pemotor di sisi kanan atau kirinya akan terserempet dan tergilas.

Jadi supir tersebut dengan terpaksa akan membiarkan pemotor yang jatuh tersebut tergilas. Pilihan yang sulit namun logis.

JIKA KITA DIBELAKANG BUS/TRUK, BERILAH JARAK LEBIH KURANG 50 – 100 METER.

Kalau truk/bus di depan menghidupkan lampu sein kanan, jangan coba-coba mendahului, itu artinya ada kendaraan dari arah berlawanan. Kalau mau mendahului truk, gunakan perhitungan.

Misalnya panjang truk 12 meter, panjang mobil 4 meter, itu artinya kita harus punya ruang untuk mendahului truk sebanyak 4 hingga 5 kali panjang mobil/motor. Jika truk/bus sudah menghidupkan lampu sein kiri dan lampu seinnya menyala, kita boleh segera menghidupkan lampu sein kanan mobil/motor kita dan mendahului truk/bus tersebut. Jangan lupa kasih kode klakson 2 kali. Itu sebagai tanda ucapan terima kasih, mereka semua sudah paham akan kode tersebut.

Jika terjadi kecelakaan, (tentu saja tidak sengaja), sopir truk/bus akan lebih memilih korbannya meninggal biar tidak banyak ganti ruginya. Kalau korbannya tidak meninggal atau cacat seumur hidup, ganti ruginya bisa ratusan juta dan akan jadi beban pengeluaran ke supir dan perusahaannya, termasuk check-up beberapa bulan, belum lagi urusan ke polisi.

Jika korbannya meninggal, paling banter supir truk/bus atau perusahaannya memberi uang damai/uang kerohiman, masalahnya selesai sampai di situ. Jika korbannya meninggal pun, pada saat berurusan sama polisi supir truk/bus memiliki alasan yang selalu bisa diterima, yaitu “tidak kelihatan”. Mengapa?

Ukuran truk/bus itu besar sekali, tidak mudah bagi supir untuk mengawasi tiap sudut truk/bus setiap saat. Jika ada yang terlindas, sopir truk/bus akan memakai alasan “tidak melihat/tidak kelihatan.”

Kalau misalnya keluarga korban ngotot mau perkarakan pengadilan kecil kemungkinan keluarga korban akan memenangkan perkara, karena alasan “tidak kelihatan” bisa diterima oleh akal sehatnya hakim, pengacara, penuntut umum dan semuanya. Kemungkinan besar kasus akan diselesaikan di luar pengadilan dengan ganti rugi.

Kita harus mengerti bahwa tidak gampang supir mengendalikan truk/bus sebesar itu di jalan yang padat dengan kendaraan kecil melaju di sekitarnya. Intinya kita harus extra hati-hati jika berada di dekat truk/bus besar.

JANGAN PERNAH BERHENTI MENDADAK DIDEPAN TRUK BERMUATAN JIKA JARAK ANDA DENGAN TRUK DIBAWAH 12 METER.

Nyawa Anda akan melayang, jika bukan nyawa Anda, nyawa orang di sekitarnya.

Perhatikan terus lampu sein truk/bus di depan kita. Pastikan lampu belakang dan depan motor hidup, karena tidak mudah melihat keberadaan motor yang lampu depan dan belakangnya mati.

Tingkatkan kesabaran, jangan gampang marah terhadap supir truk/bus, apalagi truk trailer dan bus malam. Karena beban yang dipikul supir tersebut banyak, selain muatan – mereka juga harus memikirkan kehidupan keluarga mereka.

Tinggalkan komentar