Maklumlah

Seorang dokter bergegas memasuki RS. Mengganti baju dan mempersiapkan diri untuk tindakan operasi dan bersegera menuju kamar operasi.

Ayah dari anak yang akan dioperasi menghampirinya “Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tau, nyawa anak saya terancam jika tidak segera dioperasi?” Labrak si ayah.

Dokter itu tersenyum, “Maaf, saya sedang tidak di RS tadi, tapi saya secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS.”

Kemudian ia menuju ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dengan senyuman di wajahnya. “Alhamdulillah keadaan anak anda kini stabil.” Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tersabut berkata “Suster akan membantu anda jika ada yg ingin anda tanyakan.” Dokter tersebut berlalu.

“Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!” Sang ayah berkata pada suster.

Sambil meneteskan airmata suster menjawab :”Anak dokter tersebut meninggal dalam kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung.”

Jangan pernah menilai seseorang. Tapi maklumilah tiap jiwa di sekeliling kita yang menyimpan cerita kehidupan tak terbayangkan di benak kita.

Semoga bermanfaat agar kita menjadi manusia dengan rasa maklum demikian luas. Dan bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan dalam hidup ini. Ingat, kita bukan satu-satunya manusia dengan segudang masalah.

Penuaan

Prof. dr. Moh Yogiantoro, Sp.PD-KGH
Internist & Nefrologist
Konsultan penyakit dalam, Ginjal, Hipertensi – RSUD Dr Soetomo

The Atherosclerotic Syndrome

Ketika Pembuluh Darah Vaskuler Menjadi Tua, Rusak, dan Mati Akibat Kadaluarsa (Apoptosis)

Mulai dan kepala sampai ke tungkai bawah, fungsi organ-organ tersebut berangsur rusak secara perlahan, tanpa terasa. Tahu-tahu sudah masuk ICU! Tanda-tanda menjadi tua tersebut antara lain:

I. Rambut kepala rontok, botak, dan warnanya mulai memutih.
2. Gangguan pendengaran, tuli, tinitus (berdenging), vertigo (gangguan keseimbangan).
3. Air mata kering (dry eyes), katarak, harus memakai kacamata positif.
4. Kulit muka keniput dan kering.
5. Gigi-gigi pada goyah, rontok satu persatu, radang gusi sampai bau nafas mulut (halithosis).
6. Berjalan ngos-ngosan, payah jantung kiri (akibat Hipertensi kronis), penyakit jantung koroner.
7. Gangguan paru kronis yang disebut emphysema pulmonum, akibat rokok dan batuk-batuk menahun.
8. Gangguan fungsi hati, perlemakan hati, gangguan SGPT/SGOT.
9. Gangguan fungsi ginjal, kreatinin berangsur meningkat serta GFR laju filtrasi glomerulus berangsur-angsur juga menurun.
10. Gangguan fungsi pankeras, mulai dengan pradiabet, sindroma metabolik, kolesterol (dislipidemi) meningkat, hingga Diabetes Melitus sempurna.
11. Menurunnya libido dan hasrat seksual, disfungsi ereksi.
12. Dimulai umur 55 tahun, setiap orang 95% akan mengalami tekanan darah tinggi. Di atas umur 60 tahun, pada setiap 3 orang, 2 orang pasti sudah menjadi Diabetes Melitus, Kolesterol, dan Asam Urat meninggi dan juga Hipertensi.
13. Kelemahan otot-otot tubuh, Osteoarthrosis, rematik.
14. Osteoporosis, patah tulang spontan.

Jadi Iengkap sudah kerusakan organ-organ tubuh ini secara berangsur akibat proses Apoptosis (sel dan tubuh mati, rusak akibat kadaluarsa).

Perlu diketahui, setiap hari pasti ada sel-sel tubuh yang rusak dan mati akibat kadaluarsa (expired). Setiap sel tubuh kelangsungan umurnya sudah terprogram secara genetik sehingga akan rusak atau mati tanpa ada pemicunya. Sebetulnya tubuh sudah siap menggantinya dengan sel muda yang baru, yang dibuat oleh sumsum tulang yang disebut progenitor celI. Akan tetapi sumsum tulang tersebut juga bisa rusak menjadi jaringan ikat sehingga sel progenitor tersebut tidak diproduksi lagi. Maka habislah ketahanan tubuh kita, kita berangsur menjadi tua dan pada akhirnya wafat akibat penyakit kärdiovaskuler (stroke, PJK, Gagal Ginial).

Karena morbiditas dan mortalitas utamanya akibat penyakit kardiovaskuler maka untuk memperpanjang umur kita harus menjaga target sasaran sebagai berikut (sudah dibahas berulang kali):

– Tekanan darah dipertahankan pada kisaran 120/80 mmHg.
– GuIa AIC pada kisaran 6,5-7,0%
– LDC cholesterol <= 70-100 mg%
– Asam urat <= 7,0 mg%
– Lingkar perut wanita <= 80 cm, laki laki <= 90 cm (obat Metformin)
– Olahraga teratur 5x/minggu @ 30 menit
– Rendah garam 2-6 g/hari
– Sekali lagi memperbaiki gaya hidup, mengendalikan faktor resiko antara lain berhenti merokok.

Prediksi resiko mati karena kelainan kardiovaskuler adalah sebagai berikut:

Gula Darah Terkendali (?), Profil Lemak (Kolesterol) (2.32X), Tekanan Darah Tinggi (3.2X), Kegemukan (4-7x), Merokok (6.52X), Microalbuminunia/Proteinuria (I 0.02X).

Ternyata merokok lebih berbahaya danpada kolesterol dan hipertensi.

Jadi kalau kita ingin berumur panjang dengan hidup yang berkualitas, hendaklah memperhatikan faktor-faktor resiko yang potensial riversible (bisa dikendalikan) dan peliharalah target organ damage dengan cara minum obat semumur hidup (minum obat yang telah direkornendasi oleh dokter yang benkompetensi di bidangnya). Insya Allah, semoga. Amin.. amin.. amin…

LIBERTY 1-1O NOPEMBER 2O11

Padepokan

Di suatu padepokan di Tiongkok pernah hidup seorang GURU yg sangat dihormati karna tegas dan jujur.

Suatu hari, dua murid menghadap GURU. Mereka bertengkar hebat hingga nyaris beradu fisik. Keduanya berdebat tentang hitungn 3 x 7.

Murid pandai mengatakan hasilnya 21, Murid bodoh bersikukuh mengatakan hasilnya 27.

Murid bodoh menantang murid pandai untuk meminta GURU sebagai jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka, sambil si bodoh mengatakan : “jika saya yang benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh GURU, tetapi jika kamu yang benar (3 x 7 = 21) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri hua ha ha …..” demikian si bodoh menantang sambil tertawa sangat yakin dengan pendapatnya.

“Katakan GURU mana yg benar?” tanya murid bodoh

Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yg pandai (orang yang menjawab 21).

Si murid pandai protes .

Dan Sang GURU menjawab:
“Hukuman ini Bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk KETIDAK ARIFANmu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3 x 7 adalah 21 !!”

Guru melanjutkan : lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat 1 nyawa terbuang sia-sia !

Pesan Moral:
Jika kita sibuk mmperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan.

Sebab dengan sadar kita membuang waktu energi untuk hal yang tidak perlu.

Bukankah kita sering mengalaminya?

Bisa terjadi dengan pasangan hidup, tetangga / kolega. Berdebat atau bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan?

Memang bukan hal yg mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan.

“MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YANG BISA KONTROL HINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN”